Umumnya tim sepakbola amatir biasanya paling lemah dalam urusan bertahan
(defending). Semua pemain lebih cenderung ingin menyerang, bahkan
defender pun sering sampai ke wilayah striker.Yang demikian ini karena
mereka lebih banyak tahu tentang cara menyerang daripada cara bertahan.
Mereka hanya beranggapan bahwa sepakbola adalah bagaimana menyerang dengan menawan .
Kebanyakan mereka tidak punya perhatian yang besar terhadap seni
bertahan. Ini berbeda dengan tim-tim sepakbola profesional yang sangat
memperhatikan pertahanan. Bahkan, sebagian diantara mereka tidak
segan-segan menerapkan sepakbola ’antifootball’ (yakni dengan cara
bertahan total sampai-sampai seolah-seolah melupakan serangan) karena
tidak ingin kalah dari lawannya (minimal kosong-kosong).
Bagaimanakah bertahan itu? Berikut ini beberapa hal penting seputar seni bertahan dalam sepak bola:
>> Pertama: Dalam sepakbola, ada dua cara utama untuk bertahan :
1.Mark-the-ball defense (zonal defense, block defense), yang prinsipnya
adalah menciptakan pagar (block) atau lapis-lapis defender terhadap bola
yang sedang dikuasai lawan dan memasuki daerah pertahanan kita. Cara
bertahan ini bisa dikatakan hemat energi. 2.Man-to-man defense (personal
defense), yang dilakukan dengan cara menempel (mengawal) beberapa
pemain lawan secara individual, ketika tim lawan sedang menguasai bola
dan bola memasuki daerah kita. Kita bisa menempeli dua atau tiga
penyerang lawan, atau bahkan hanya menempeli satu orang penyerang lawan
yang dianggap paling membahayakan. Seorang penempel (marker) haruslah
seorang yang mahir mengumpan (buat apa bisa merebut bola tetapi kemudian
tidak bisa mengumpankannya secara baik), pandai membaca keadaan, mahir
melakukan tackling, berfisik kuat, dan memahami posisi timnya (sehingga
tahu kapan harus menekan bola kedalam dan kapan harus menekan bola
keluar). Jika Anda menempel seorang lawan, bisa juga Anda meminta teman
kita untuk ganti menempel sang lawan tersebut ketika sang lawan tersebut
mendekat ke teman kita tersebut.
>> Kedua: Ketika bertahan, usahakan untuk selalu berada diantara lawan dan gawang Anda. Tutuplah gawang Anda.
>> Ketiga: Bagi seorang defender, terutama last defender, yang harus
menjadi perhatiannya adalah bola, bukan gerakan tubuh lawan.
Sampai-sampai muncul ungkapan : ”Lawan boleh lewat asalkan bolanya tidak
lewat”.
>> Keempat: Bertahan hendaknya dilakukan secara berlapis, sehingga jika
lawan bisa melewati seorang defender akan ada defender lainnya yang
sudah siap menghadang. Pertahanan dikatakan tebal (deep) jika memiliki
banyak lapis pertahanan. Semakin tebal pertahanan tim kita berarti
semakin baik. Demikian pula, jika tim kita kehilangan bola maka
hendaknya sejumlah pemain segera berlari ke belakang untuk membentuk
lapis-lapis pertahanan. Akan tetapi, tidak kemudian semua pemain berlari
mendekati gawangnya. Mesti ada para pemain tengah dan depan yang tetap
bersiap agak jauh dari gawang untuk bersiap melakukan serangan balik.
Sementara itu, pertahanan dikatakan rata (flat) jika hanya memiliki satu
lapis pertahanan saja. Ketika menerapkan pertahanan yang rata, dengan
mudah kita bisa menciptakan perangkap offside.
>> Kelima: Jika Anda adalah last defender, setidak-tidaknya hambatlah
(ulur-ulurlah) pergerakan lawan sambil menunggu teman-teman Anda
membantu pertahanan.
>> Keenam: Ketika menghadang lawan, sebisa mungkin Anda tetap tegak dan
seimbang, karena seringkali lawan melakukan manuver yang menuntut Anda
untuk tetap bisa mengejar dan menghadangnya.
>> Ketujuh: Ketika menghadang lawan, Anda tidak harus bisa merebut bola
darinya. Setidak-tidaknya, Anda bisa menghalanginya untuk bisa mengumpan
kepada temannya atau Anda bisa mempersempit ruang geraknya untuk
menusuk ke daerah pertahanan Anda. Demikian pula, bayangilah setiap
pemain lawan yang potensial untuk diberi umpan.
>> Kedelapan: Jika Anda menghadang atau membayangi penyerang lawan yang
sedang membawa bola di sepertiga pertahanan Anda, bayangilah ia secara
longgar (jangan terlalu dekat kepadanya) karena jika Anda terlalu dekat
maka ia akan lebih mudah lepas dari Anda.
>> Kesembilan: Dalam keadaan yang sangat berbahaya dan genting, seorang defender disarankan untuk melakukan sapu bersih (clearence), bisa diartikan membuang bola ke depan maupun keluar lapangan.
>> Kesepuluh: Seorang defender harus berusaha sebisa mungkin untuk tidak
terjatuh atau mati langkah. Jadikan sliding tackle sebagai pilihan
terakhir, karena jika Anda melakukan sliding tackle maka Anda terjatuh
sehingga akan sulit jika ternyata bola tidak berhasil Anda curi
sementara lawan masih berdiri tegak.
>> Kesebelas: Hendaknya seluruh tim selalu mengantisipasi serangan balik lawan.
>> Keduabelas: Menciptakan perangkap offside juga termasuk bagian dari bertahan.
Perlu di ingat defender adalah pelindung dalam tim, miliki dulu jiwa pelindung dalam diri anda untuk bisa menjadi defender yang hebat.
source: diamy